Menag Puji Keindahan Alam dan Kerukunan di Kalteng

POLITITUDE – Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menghadiri Silaturahmi dan Ramah Tamah Lintas Agama dan Budaya di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, pada Kamis (6/11/2025).

Pertemuan itu menjadi salah satu agenda yang dihadiri Menag dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kalimantan Tengah.

Memulai sambutan, Menag memuji keindahan alam kota palangka Raya seperti Sungai Kahayan serta kehidupan rukun damai dalam keberagaman masyarakatnya. “Kalteng bukan saja indah alamnya tetapi juga seindah hati warganya, mari kita rawat kekayaan ini,” kata Menag.

Menurutnya keindahan serta konfigurasi etnik, agama dan budaya di Kalteng ini harus dipertahankan sebagai bagian keberkahan dan rasa syukur kepada Tuhan.

Dalam untaian pantunnya, Menag menyampikan, pelangi merekah setelah hujan, tanda indahnya kasih tuhan. Lintas iman erat berpegangan, hidup sejahtera penuh keimanan.

Riam mengalir di hutan nan megah, burung bernyanyi di pagi cerah, dengan rukun kita melangkah persatuan teguh Kalimantan Tengah agar makin berkah.

“Keindahan itu adalah ciptaan Tuhan, maka jangan sampai kita merusaknya, sebaliknya mari kita rawat,” pesan Menag.

Menag juga memuji keragaman budaya di Kalteng yang dilihatnya dari tarian penyambutan yang berbeda pada setiap lokasi yang didatanginya. Menag melihat di Kalteng terjadi kombinasi antara modernitas-tradisinalitas antara adat dan agama.

Menurutnya adat tanpa agama tidak sah, sebaliknya agama tanpa adat tidak indah. Kolaborasi keduanya akan memberikan penguatan nilai satu sama lain.

Seperti yang ia sampaikan kepada ASN Kemenag untuk tidak mempertentangkan antara agama dan adat. Justru dalam bangsa plural seperti Indonesia perlu ditekankan aspek titik temu-sinergi. “Membangun energi perlu sinergi, kalau ingin mencipatkan berkah maka harus ada sinergi,” ungkapnya.

Menag juga mengapresiasi pertemuan malam ini merupakan bagian dari merayakan perbedaan sebagai karunia ilahi yang patut disyukuri bersama di tengah kondisi krisis dan konflik di belahan dunia saat ini.

Pada kesemptan itu, menag menyampaikan hasil kunjungannya ke Vatikan, Roma, untuk menghadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’ Egidio di Koloseum.

Kehadirannya mewakili Indonesia dalam forum lintas agama bergengsi yang mempertemukan para tokoh dunia guna memperkuat dialog dan kerja sama kemanusiaan.

Disana Menag menghadiri undangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Takhta Suci Vatikan dan berkesempatan bertemu ratusan diaspora Indonesia yang tinggal di Italia.

Dari pertemuan itu muncul pemikiran bagaiaman melibatkan pimpinan umat untuk memberikan arahan bagi perkembangan saat ini sebagai persiapan menghadapi perkembangan di masa depan sebagai bagian problem solver.

“Kami bersama pimpinan agama lain di vatikan mengimbau kapeda umat beragama bahwa perkembangan teknologi informasi tanpa kendali agama akan menjerumuskan manusia, menimbulkan dehumanisasi yang tidak kalah daya rusaknya dengan eksploitasi alam dan peperangan,” ujarnya. 

“Kita harus bangun kesadaran global bagaimana kita menyehatkan lingkungan, sekaligus bagaiaman mengendalikan teknologi informasi,” sambungnya.

Ia mengenang kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal pada September 2024, di mana keduanya menandatangani Deklarasi Istiqlal — sebuah komitmen bersama untuk mengadvokasi kemanusiaan, memperkuat dialog lintas agama, dan melindungi lingkungan hidup.

“Deklarasi Istiqlal berisi semangat kemanusiaan, bahwa kemanusiaan hanya memiliki satu warna,” tutur Menag.

Deklarasi Istiqlal kata Menag, merupakan respons terhadap krisis besar dunia, yakni dehumanisasi dan perubahan iklim.

Deklarasi ini menegaskan bahwa nilai-nilai agama adalah sumber solusi atas tantangan global, mulai dari dehumanisasi, perubahan iklim, hingga ketimpangan sosial.

Pertemuan dihadiri Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran, anggota Komisi X DPR RI, Duta Besar Denmark untuk Indonesia Niels Erik Andersen, unsur Forkopimda, Dewan Adat Dayak (DAD), para Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Tengah, Instansi Vertikal, Sekretariat Daerah dan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, serta pimpinan perbankan, BUMD, asosiasi, dan organisasi keagamaan serta kemasyarakatan.

Tampak hadir pula Plt Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama di Provinsi Kalimantan Tengah, para pimpinan perguruan tinggi keagamaan, dan para Kepala Kantor Kemenag Kabuapten/Kota se-Kalteng.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top