
Kemenko Polhukam Memberikan Orasi Mengenai Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara bagi Mahasiswa Baru Universitas Sebelas Maret (UNS)

POLITITUDE – Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa mewakiliki Bapak Menko Polhukam RI memberikan orasi kepada para mahasiswa baru pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Program Sarjana dan Diploma Tahun 2024 Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, 20/08/2024.
PKKMB Tahun 2024 diikuti oleh 10.000 mahasiswa baru, baik yang hadir secara langsung di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram, S.H., maupun yang hadir secara daring di masing-masing Fakultas. Kegiatan diawali dengan sambutan sekaligus pembukaan PKKMB 2024 oleh Rektor UNS, dan sambutan Mendikbudristek, Bapak Nadiem Makarim. Hadir sebagai narasumber antara lain Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo, serta Waaster Kasad Bidang Bhakti TNI, Komsos dan Tanwil,Brigjen TNI Taufiq Shobri, M.Han. Pada kegiatan tersebut, Dr. Janedjri M. Gaffar, M.Si. menyampaikan orasi mengenai “Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan
Pembinaan Kesadaran Bela Negara”.
Dr. Janedjri M. Gaffar, M.Si., mengawali orasi dengan mengingatkan para mahasiswa bahwa kita semua harus bersyukur telah dapat menjalani dan melalui tahun politik yang penuh dengan dinamika demi terbentuknya pemerintahan yang demokratis dan legitimate, serta bersyukur karena negara melalui UNS telah menyediakan fasilitas pendidikan bagi para mahasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, tentunya hal ini merupakan kebijakan untuk memenuhi mandat “mencerdaskan kehidupan bangsa” sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945.
“Tujuan pendidikan nasional bukan hanya memajukan ilmu dan pengetahuan itu sendiri, melainkan memajukan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan kebangsaan”, ujar Plt. Deputi VI/Kesbang.
Dr. Janedjri M. Gaffar, M.Si., menjelaskan bahwa, pemerintah memiliki visi pada ulang tahun ke-100 kemerdekaan Indonesia, yaitu pada tahun 2045 nanti, kita telah mampu mencapai “masa keemasan”.
Indonesia Emas adalah pada saat tujuan nasional kita tercapai dan Indonesia telah menjadi negara maju, berdaulat, adil, dan makmur. Visi Indonesia Emas 2045 didasari oleh kondisi sumber daya manusia pada tahun 2045 yang sangat produktif. Namun demikian, kita tentu harus tetap waspada.
Indonesia Emas bukan sesuatu yang akan datang begitu saja. Tantangan global pada 2045 tentu sangat berbeda dengan tantangan saat ini. Dinamika masyarakat dan problem sosial dan kemanusiaan pasti muncul silih berganti dalam waktu yang singkat. Dinamika yang akan dihadapi sangat bervariasi (volatility), penuh ketidakpastian (uncertainty), kompleks (complexity), dan ambigu (ambiguity).
Oleh karena itu, di tengah berbagai tantangan yang ada tersebut, dituntut
agar setiap anak bangsa memiliki pengetahuan yang cukup tentang kebangsaan. Pada titik inilah wawasan kebangsaan mengambil peran. Sebagai sebuah negara bangsa, ciri khas Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah (1) kebhinnekaan suku, bahasa daerah, budaya, dan agama; (2) tekad yang disatukan dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa persatuan; dan (3) Pancasila sebagai
ideologi bangsa. Ketiga ciri khas tersebut merupakan identitas kebangsaan Indonesia sebagai negara kesatuan.
Dengan identitas kebangsaan tersebut, cara pandang setiap warga negara dalam melihat dirinya dan juga lingkungannya haruslah dalam kerangka “kebhinnekaan dalam persatuan yang berlandaskan Pancasila”. Pancasila sebagai acuan dasar (basic belief system) diimplementasikan dalam 3 (tiga) fungsi utama, yaitu sebagai pandangan hidup, sebagai dasar negara, dan sebagai ideologi negara. Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila harus menjadi spirit, salah satunya dalam melakukan bela negara menghadapi segala macam bentuk ancaman dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Perubahan bentuk ancaman terhadap negara yang saat ini berkembang menjadi kompleks dan multidimensional memerlukan kesadaran bela negara dari semua lapisan dan kelompok masyarakat dengan berbagai pendekatan dan keahlian. “Untuk itu setiap warga negara diperlukan perannya dalam bela negara. Setiap profesi dibutuhkan untuk memperkuat negara”, ujar Plt. Deputi VI/Kesbang.
Sebagai pesan penutup, Dr. Janedjri M. Gaffar M.Si., mengucapkan selamat melanjutkan studi kepada seluruh mahasiswa baru UNS, dan berpesan “semoga anda semua dapat sesegera mungkin menyelesaikan studinya, dan segera pula menafkahkan waktu, tenaga, dan pikiran anda semua untuk membangun negeri ini. Setiap bidang ilmu pengetahuan yang anda pelajari akan sangat bermanfaat bagi perkembangan peradaban dan kemajuan bangsa Indonesia. Jangan pernah lelah mencintai negeri ini!!!”.***