Irman Gusman: Karya Yudi Latif Menggugah Kesadaran Dunia akan Peran Besar Indonesia

POLITITUDE – Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumatera Barat, Irman Gusman, menghadiri perayaan 15 tahun Aliansi Kebangsaan sekaligus peluncuran buku terbaru Dr. Yudi Latif berjudul “Apa Jadinya Dunia Tanpa Indonesia?: Epos Sumbangsih Cerlang Nusantara sebagai Pandu Masa Depan” di Jakarta, Rabu (29/10).

Usai acara, Irman menyampaikan apresiasi tinggi terhadap karya Yudi Latif yang dinilainya hadir pada momentum yang sangat tepat—ketika narasi global tentang Indonesia kerap tidak utuh dan belum mencerminkan besarnya kontribusi bangsa ini bagi peradaban dunia.

Menurutnya, pemikiran yang tertuang dalam buku ini dapat menjadi energi intelektual untuk mengembalikan kepercayaan diri bangsa Indonesia sebagai bangsa besar yang berperan nyata dalam sejarah kemanusiaan.

“Apa yang ditulis Yudi Latif ini sangat penting. Buku ini menjadi daya dorong bagi generasi sekarang untuk melihat Indonesia dengan perspektif yang benar. Kita bangsa besar dengan kiprah yang sangat signifikan dalam perjalanan dunia,” ujar Irman.

Penentu Tata Maritim Dunia

Dalam paparannya, Yudi Latif menekankan besarnya jasa Indonesia dalam merumuskan dan memperjuangkan konsep Negara Kepulauan (Archipelagic State) di kancah internasional.

Sebelum perjuangan diplomasi Indonesia bergulir, negara kepulauan hanya diakui memiliki kedaulatan sejauh 3 mil laut dari garis pantai. Akibatnya, perairan di antara pulau-pulau besar Indonesia dianggap sebagai laut bebas.

Melalui Deklarasi Djuanda (1957) dan diplomasi panjang di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Indonesia berhasil mengubah paradigma tersebut.

Puncaknya, Konvensi Hukum Laut PBB 1982 (UNCLOS 1982) mengakui kedaulatan Indonesia atas seluruh wilayah perairan antarpulau.

“Indonesia sangat berjasa membentuk hukum laut internasional yang berlaku hingga hari ini. Ini kontribusi geopolitik fundamental bagi tatanan dunia,” tegas Irman penuh semangat.

Kiprah Indonesia

Lebih jauh, Irman mengingatkan bahwa sejarah panjang bangsa Indonesia sarat dengan kontribusi nyata bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia.

“Konferensi Asia Afrika di Bandung memberikan inspirasi besar bagi lahirnya gerakan antikolonial, khususnya di Afrika. Kehadiran Indonesia memberi warna penting dalam sejarah umat manusia,” ungkap mantan Ketua DPD RI dua periode itu.

Karena itu, ia menilai buku Yudi Latif merupakan ajakan moral untuk meneguhkan kembali kesadaran historis dan identitas keindonesiaan di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.

“Buku ini mengingatkan bahwa kebesaran Indonesia bukan semata luas wilayah, melainkan nilai dan peradaban yang telah kita sumbangkan kepada dunia,” tuturnya.

Apresiasi Tokoh Bangsa 

Dalam kesempatan itu, Irman bersama sejumlah tokoh menerima buku langsung dari penulis, sebagai simbol apresiasi dan komitmen untuk terus menegakkan nilai-nilai kebangsaan di ruang publik.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, yang turut hadir, menilai karya ini memiliki kedalaman filosofis dan relevansi historis yang kuat.

“Buku ini menghadirkan rasa percaya diri sekaligus keyakinan bahwa Indonesia memiliki fondasi filosofis, ketatanegaraan, dan budaya yang luar biasa,” ujarnya.

Acara ini juga dihadiri Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Atip Latipulhayat, mantan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Rakyat Siswono Yudo Husodo, pengusaha nasional Aburizal Bakrie, Ketua Umum Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo, serta Ibu Omi Komariah Madjid. Hadir pula sejumlah tokoh akademik seperti Prof. Komaruddin Hidayat dan Prof. Laode Kamaluddin.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top