POLITITUDE – Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama merupakan tugas yang sangat mulia sekaligus penuh tanggung jawab.
Hal itu disampaikan Menag dalam kegiatan Pembinaan Pegawai Kementerian Agama yang berlangsung di Aula Jayang Tingang, Palangka Raya, Kamis (06/11/2025).
“Menjadi ASN Kemenag memiliki tantangan yang berat. Masyarakat memiliki ekspektasi tinggi, yakni menganggap ASN Kemenag sebagai sosok yang nyaris tanpa cela, layaknya malaikat,” ujar Menag Nasaruddin.
Menurutnya, ASN Kemenag ibarat mengenakan pakaian berwarna putih. “Sedikit saja ada noda, akan tampak sangat mencolok dibanding warna lain. Karena itu, ketika aparatur Kemenag melakukan pelanggaran atau keonaran, masyarakat cenderung sulit memaafkan. Inilah tantangannya,” jelasnya.
Menag juga menyoroti bahwa tugas ASN Kemenag tidak hanya berlaku di jam kantor, melainkan sepanjang waktu. Selain menaati aturan kedinasan, ASN Kemenag juga harus mampu menjadi teladan di tengah masyarakat.
“ASN Kemenag tidak hanya terikat oleh aturan formal seperti peraturan perundang-undangan, tetapi juga oleh tanggung jawab moral sebagai penjaga nilai dan akhlak bangsa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Menag menekankan pentingnya peran ASN Kemenag di era Post Truth, di mana kebenaran sering kali diabaikan dan opini publik lebih banyak dibentuk oleh emosi serta keyakinan pribadi.
“ASN Kemenag harus hadir dan relevan di era digital ini, aktif dalam berbagai platform media sosial seperti X (Twitter), Instagram, TikTok, WhatsApp, dan lainnya untuk memperkuat literasi digital masyarakat serta melawan budaya Post Truth,” tegasnya.***
