Rekor Baru Rumah Subsidi 2025: Pemerintah Tetapkan Kuota 350.000 Unit dengan Peran Penting Sufmi Dasco

POLITITUDE – Pemerintah Indonesia kembali mencatatkan pencapaian penting dalam sektor perumahan rakyat.

Hingga Juni 2025, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) telah menetapkan kuota rumah subsidi sebesar 350.000 unit. Angka ini menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah program rumah subsidi nasional.

Menteri PKP, Maruarar Sirait, mengungkap bahwa Jawa Barat menjadi wilayah dengan distribusi rumah subsidi terbanyak melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Berdasarkan data internal kementerian, provinsi tersebut menyerap sekitar 30 hingga 33 persen dari total rumah subsidi setiap tahunnya.

“Dari catatan kami, Jawa Barat menjadi wilayah dengan realisasi tertinggi dalam penyaluran rumah subsidi FLPP secara nasional,” ujar Maruarar melalui akun Instagram resminya pada 3 Juni 2025.

Tak hanya menyampaikan data, Maruarar juga menyampaikan apresiasinya terhadap Presiden Prabowo Subianto yang dinilai memiliki andil besar dalam memperluas cakupan program rumah subsidi.

Ia menyebut bahwa dukungan Presiden menjadi alasan utama mengapa kuota rumah subsidi 2025 berhasil mencapai angka 350.000 unit.

“Berkat komitmen penuh Presiden Prabowo, tahun ini untuk pertama kalinya dalam sejarah kita mendapatkan kepastian alokasi FLPP sebesar 350.000 unit,” lanjutnya.

Dalam pengembangan dan perluasan program rumah subsidi ini, Maruarar Sirait juga menyoroti peran Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.

Menurutnya, Dasco yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Partai Gerindra memberikan dukungan penuh dalam memfasilitasi kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Kementerian Keuangan dan sejumlah BUMN.

“Bang Dasco banyak membantu saya dalam menjembatani kerja sama dengan institusi penting seperti Kemenkeu, BI, hingga BUMN. Beliau adalah sosok yang punya gagasan dan mampu membuka jalan untuk sinergi antar-lembaga,” jelasnya dalam pernyataan terpisah pada 30 Mei 2025 di Jakarta.

Lebih lanjut, Maruarar menyinggung data dari Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), yang mencatat bahwa pada 2019 jumlah rumah subsidi berada di angka 260 ribu unit, meskipun tidak seluruhnya masuk dalam skema FLPP.

Kenaikan signifikan pun terjadi di tahun 2025, dengan peningkatan mencapai 90 ribu unit dari kuota sebelumnya yang hanya 260 ribu. Bahkan, sebelum era pemerintahan saat ini, FLPP hanya memiliki kuota sebesar 220 ribu unit.

“Dalam waktu kurang dari setahun pemerintahan baru berjalan, kuota FLPP berhasil ditingkatkan dari 260 ribu menjadi 350 ribu. Ini peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tutup Maruarar.

Peningkatan kuota rumah subsidi ini menjadi angin segar bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang mendambakan hunian layak dan terjangkau.

Dukungan berbagai pihak dari pemerintahan hingga legislatif memperlihatkan komitmen kuat dalam mewujudkan target program sejuta rumah.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Legislator Nilai Wacana Perpanjangan Batas Usia Pensiun ASN Hambat Regenerasi Birokrasi
Next post Top 7 Quotes Inspiratif Menjelang Idul Adha yang Bikin Semangat Berkurban dan Hidup Lebih Bermakna