POLITITUDE – Senator Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Dailami Firdaus, mendesak agar okbum Brimob yang terlibat dalam insiden penabrakan dan pelindasan terhadap pengemudi ojek online (Ojol), Affan Kurniawan, hingga tewas, diproses secara hukum secara menyeluruh dan transparan.
Dailami juga menyampaikan rasa dukacita yang mendalam kepada keluarga korban, Affan Kurniawan, yang meninggal saat demonstrasi pada Kamis (28/8).
“Saya berbelasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan almarhum diterima di sisi Tuhan,” ujarnya.
Menurut Dailami, insiden ini harus menjadi evaluasi penting bagi kepolisian terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) saat mengamankan aksi unjuk rasa.
Ia menekankan bahwa meskipun penggunaan senjata api sudah dihindari, penggunaan kendaraan taktis untuk menabrak massa bukanlah solusi yang tepat.
Ia menambahkan, Polri seharusnya mengedepankan pendekatan negosiasi untuk menjembatani aspirasi para demonstran, bukan malah menggunakan tindakan represif yang bisa memicu kemarahan masyarakat lebih luas.
Lebih lanjut, Dailami meminta agar institusi kepolisian menunjukkan sikap moral yang baik dengan mengakui kesalahan dan meminta maaf langsung kepada keluarga korban.
“Saya meminta Kapolri, Kapolda, dan oknum Brimob yang bersangkutan untuk datang ke rumah Affan dan meminta maaf. Seorang aparat harus berani bertanggung jawab atas perbuatannya,” kata Dailami.
Ia menjelaskan, penting untuk tidak membiarkan masyarakat berpikir bahwa Polri melindungi anggotanya yang bersalah.
Kasus ini, menurutnya, bukan sekadar pelanggaran etik, tetapi juga menyangkut aspek kemanusiaan dan empati. “Perlu ada empati yang lebih besar, bukan sekadar memberikan uang duka,” tegas Dailami.(JC)***
