
Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Prabowo: Sebaiknya Mengundurkan Diri!
POLITITUDE – Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang berlangsung di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, pada Senin (2/5/2025).
Acara penting ini juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarnoputri, yang juga merupakan Presiden Republik Indonesia ke-5.
Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 09.03 WIB, disambut meriah oleh siswa-siswa SD yang mengibarkan bendera Merah Putih. Upacara resmi dimulai pada pukul 09.15 WIB dengan masuknya pasukan upacara.
Pada pukul 09.20 WIB, Prabowo, didampingi oleh Megawati dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, memasuki lapangan sebagai inspektur upacara.
Berbagai tokoh penting turut hadir dalam upacara ini, termasuk Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK), Ketua MPR Ahmad Muzani, Menko PMK Pratikno, Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, serta Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hadir pula Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua KPK Setyo Budiyanto.
Pesan Tegas Presiden Prabowo: Pejabat Harus Mundur Jika Tak Mampu
Dalam pidatonya yang disampaikan pada peringatan 80 tahun Hari Lahir Pancasila, Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan pesan tegas.
Ia menegaskan bahwa setiap pejabat negara yang tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik sebaiknya mengundurkan diri sebelum diberhentikan.
“Semua penyelewengan, semua kebocoran harus berhenti. Semua pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas lebih baik mundur sebelum saya berhentikan,” ujar Prabowo dalam amanatnya.
Presiden juga menyoroti pentingnya menjaga kekompakan dan memerangi korupsi dalam menghadapi tantangan global.
“Kita harus kuat. Kekuatan kita hanya bisa datang kalau kompak bersatu. Kita hanya bisa kuat kalau negara kita bersih dari penyelewengan, korupsi, manipulasi, dan penipuan,” tegasnya.
Upacara diawali dengan penghormatan kebesaran dan laporan kesiapan dari Komandan Upacara, Kolonel Marinir Achmad Hadi Al Hasny.
Rangkaian acara juga meliputi pembacaan teks Pancasila oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani, pembacaan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 oleh Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, dan pembukaan oleh Ketua BPIP.***